Minggu, Januari 29, 2012


Satu titik dimana logika tak lagi bekerja, pikiran terkalahkan oleh perasaan, tali pertemanan tak lagi terpikirkan.

Entah bagaimana datang nya.. awalnya selalu biasa saja namun aku pun tak dapat melanjutkan berpikir. Ingin berpikir jernih se jernih mungkin, namun angan-angan selalu menghampiri dan membuat ku terlena dan kembali tak dapat berfikir. Menikmati angan-angan tentang nya yang menurutku itu terlarang. Namun, apa iya itu terlarang? Ya, aku berfikir demikian.

Aku tau hanya aku yang dapat merasakan ini, dan mungkin dia pun begitu. Satu perasaan dimana tak mungkin akan ada bila satu sama lain tidak meresakan sesuatu yang berbeda. Apa yang harus aku lakukan jika logika ku tak lagi dapat ku gunakan?  Apa yang harus aku katakan jika menyusun kata-kata pun aku tak kuasa. Sampai kapan hanya hati kita yang berbicara tanpa ada penjelasan?

Terlalu rumit tak terjelaskan bagaimana cara ku berfikir sekarang. Aku tak akan berbicara, pada angin pun tidak. Aku hanya mau kalian ber ambigu dan mungkin berasumsi entah negatif atau positif. Karna mungkin hanya dengan begitu aku merasa aman.

Sejauh mana perasaan ini bertahan? Setulus apa perasaan ini? Sekuat apa ia dapat menempuh segala ke ruwetan dan polemik yang ada? Ku serahkan pada waktu. Karna ia selalu menjawab semua diam ku dan semua diam mu. Hanya waktu yang tau saat yg tepat untuk hati ini bicara dengan lantang.