Satu titik dimana logika tak lagi bekerja, pikiran
terkalahkan oleh perasaan, tali pertemanan tak lagi terpikirkan.
Entah bagaimana datang nya.. awalnya selalu biasa saja namun
aku pun tak dapat melanjutkan berpikir. Ingin berpikir jernih se jernih
mungkin, namun angan-angan selalu menghampiri dan membuat ku terlena dan
kembali tak dapat berfikir. Menikmati angan-angan tentang nya yang menurutku
itu terlarang. Namun, apa iya itu terlarang? Ya, aku berfikir demikian.
Aku tau hanya aku yang dapat merasakan ini, dan mungkin dia
pun begitu. Satu perasaan dimana tak mungkin akan ada bila satu sama lain tidak
meresakan sesuatu yang berbeda. Apa yang harus aku lakukan jika logika ku tak
lagi dapat ku gunakan? Apa yang harus
aku katakan jika menyusun kata-kata pun aku tak kuasa. Sampai kapan hanya hati
kita yang berbicara tanpa ada penjelasan?
Terlalu rumit tak terjelaskan bagaimana cara ku berfikir
sekarang. Aku tak akan berbicara, pada angin pun tidak. Aku hanya mau kalian
ber ambigu dan mungkin berasumsi entah negatif atau positif. Karna mungkin
hanya dengan begitu aku merasa aman.
Sejauh mana perasaan ini bertahan? Setulus apa perasaan ini?
Sekuat apa ia dapat menempuh segala ke ruwetan dan polemik yang ada? Ku serahkan
pada waktu. Karna ia selalu menjawab semua diam ku dan semua diam mu. Hanya waktu
yang tau saat yg tepat untuk hati ini bicara dengan lantang.