Rabu, April 18, 2012

sepoci kopi

samar-samar bayangan dari mata yang nanar
melihat kabut kelabu menghias ke-konyol-an nya mengarang sebuah prolog cerita
pasrah.. bersikap acuh tak acuh


sepoci kopi dalam genggam
manis..............

sebilah pisau dalam gengam
bersenyum manis
menusuk di belakang

jika kau bertopeng, aku tidak bertopeng
namun jika kau memaksa, aku pun memiliki topeng di rumahku
jika kau memiliki beribu topeng dan berganti peran
maka aku, aku tetap memiliki 1 topeng.
wajahku sendiri dan satu topeng yg lebih bagus dari ribuan topeng yang km punya.

sepoci kopi dalam genggam
hitam.....


setitik cahaya kebenaran selalu terlihat walau kecil awalnya
maka sang konyol akan menanggung malu sendiri di kemudian hari


gelung bergelombang sepasang mata terpejam
menikmati sandiwara
watak............................
tik... tik... tik... detik tak tertepi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar